Malang banyak menyimpan kisah sejarah dan misteri. Terbukti dari banyaknya candi, makam hingga petilasan yang hingga kini masih terpelihara dengan baik. Situs-situs bersejarah tersebut kini bukan hanya sebagai tempat untuk mencari ilmu atau ritual, namun telah dikembangkan sebagai obyek wisata.
Sebagai salah satu kota bersuhu dingin, Malang memang paling berpotensi untuk menjadi salah satu tempat wisata. Oleh sebab itu, kota ini paling tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabat.
Ngomong-ngomong soal tourism object, Malang memiliki deretan tempat wisata yang berhubungan dengan jodoh, lho. Menurut mitosnya beberapa daerah tersebut bisa mendekatkan pengunjung pada tambatan hatinya ataupun sebaliknya. Apa saja? Yuk, langsung berkunjung!
Wisata Wendit dan mitos pemisah hubungan
Wisata pemandian Wendit berada di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Menurut kisah, tempat ini dulunya merupakan kerajaan monyet. Hingga kini, wisatawan masih bisa bermain-main dengan hewan primata tersebut sembari memberinya makan.
Sebagai tempat wisata tertua di Kota Malang, Wendit menyuguhkan ragam wahana air, seperti pemandian, perahu-perahu untuk menikmati sungai, sampai flying fox dan worm coaster. Nggak hanya itu, Wendit juga menyimpan kisah mitos yakni siapapun yang datang ke sini bersama pasangan maka akan rusak hubungannya. Anehnya, masih banyak orang yang percaya!
Bertemu dengan jodoh di Coban Jodo
Dari namanya saja sudah “Jodo”, yap tepat sekali tempat wisata ini memiliki kisah mitos seputar Jodoh. By the way, Coban Jodo terletak di Dusun Bendolawang, Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Sebagai wilayah alam yang menyuguhkan pemandangan air terjun, lokasinya terbilag cukup sulit jika ditempuh dengan kendaraan.
Wisatawan harus menyiapkan tenaga karena harus melakukan perjalanan kaki untuk sampai di air terjun. Meskipun lelah dengan waktu dan jarak tempuh, tapi tenang saja. Sebab, pengunjung Coban Jodo dipercaya bisa segera bertemu dengan jodohnya.
Kisah mistik Coban Rondo
Siapa sih yang nggak kenal dengan Coban Rondo. Wisata air terjun ini sudah banyak diulas oleh para traveler karena menyuguhkan lanskap alam yang masih asri dan sejuk. Pepohonan rimbun dan hijau masih terpelihara dengan baik membuat pengunjung bisa merasakan suasana hutan dengan gemericik air terjun yang menyejukkan.
Lokasinya terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu, tepatnya berada di atas area pegunungan 1.135 mdpl. Setiap harinya, tempat wisata ini dkunjungi oleh ratusan wisatawan yang ingin menilik keindahan dan keasrian alam.
Tapi tahu nggak sih kalau nama Coban Rondo sendiri berawal dari seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya. Saking cintanya pada sang suami, akhirnya ia pun meratapi diri di bawah air terjun hingga ajalnya. Oleh sebab itu, wisata yang disebut-sebut angker ini mengutuk siapa saja yang datang bersama pasangannya bakal berpisah.
Balekambang dan putusnya hubungan
Pantai Balekambang merupakan salah satu obyek wisata unggulan di Kota Malang. Letaknya berada di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Menyuguhkan pesisisr pantai panjang dengan lautnya yang berawarna biru, lokasi ini nggak pernah sepi oleh pengunjung.
Sejauh mata memandang, pengunjung bisa menikmati hamparan Samudera Hindia yang luas. Meski jalan menuju ke sini cukup sulit dan menanjak, namun wisatawan akan bernafas lega setelah sampai pada pantai yang memberikan banyak fasilitas, mulai dari kuliner, flying fox, wisata religi untuk umat Islam dan Hindu.
Namun, bagi kamu datang bersama pasangan dan belum terikat pernikahan ada mitos menyebutkan hubungannya nggak akan berlangsung lama. Sementara untuk suami-istri nggak berpengaruh apa-apa.
Tanjakan Cinta, Gunung Semeru
Tahukah kamu bila Taman Nasional Bromo Tengger Semeru termasuk bagian dari Malang. Untuk menuju Gunung Semeru, pendaki bisa memulainya dari jalur Tumpang – Poncokusumo – Gubuk Klakah – Ngadas – Ranu Pane. Sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru memberikan jalur treking yang panjang dan penuh tantangan, salah satunya adalah Tanjakan Cinta.
Bukit dengan kemiringan 45 derajat itu ternyata menyimpan kisah mitos, lho. Bagi pendaki yang menaiki tanjangan sembari memikirkan pasangannya tanpa menoleh ke belakang, maka hubungannya akan awet.
Mitos di deretan tempat wisata di atas memang santer terdengar di telinga masyarakat. Saking penasarannya, banyak wisatawan yang mencoba membuktikan sendiri.
Kendati demikian, mitos hanyalah kisah dari mulut ke mulut yang belum tentu kebenarannya. Semua tergantung dari mindset masing-masing orang. Jadi, dibawa happy aja, ya! (ind)
